Jenewa, Swiss - Mendengar kisah tentang komputer layar sentuh tentu sudah biasa. Nah, perangkat yang satu ini bukan lagi dikendalikan lewat sentuhan. Namun cukup melalui tatapan mata pengguna!
Ketika mendengarnya pertama kali, detikINET juga seakan tak percaya. Namun setelah menjajalnya sendiri keraguan tersebut langsung sirna.
Perangkat yang ditemui di sela-sela event ITU Telecom World 2011 di Jenewa, Swiss itu bernama My Tobii. Alat ini berasal dari Swedia dan diperkenalkan oleh Qatar Assistive Technology Center (Mada).
Mada merupakan organisasi yang khusus membantu kalangan disabel untuk berinteraksi dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Dimana salah satu perangkat yang mereka gunakan adalah My Tobii
Perangkat ini sendiri pada awalnya diperuntukkan bagi mereka yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Namun untuk indera penglihatan masih berfungsi. Untuk itu dirancanglah komputer yang untuk menjalankannya hanya diperlukan tatapan mata.
Untuk mulai menggunakan My Tobii, pertama-tama user harus masuk ke aplikasi khusus untuk mengaktifkan software eye tracking. Setelah satu dua sentuhan, user pun diminta untuk menatap satu titik untuk merangsang refleks dan fokusnya.
Fase awal ini, pengguna yang disabel tentu masih belum bisa melakukannya sendiri. Namun harus dibantu orang lain.
"Fase ini bisa dibilang sebagai pemanasan untuk mengukur refleks mata kita terhadap suatu obyek," kata petugas Qatar Assistive Technology Center yang ditemui detikINET.
Setelah mata sudah pemanasan lalu software eye tracking di komputer layar sentuh ini pun sudah aktif. Kini saatnya untuk mencoba.
Percaya tidak percaya, pointer yang tampil di layar bergerak sesuai dengan keinginan user. Bisa ke kanan, kiri, atas, serta bawah, semuanya berjalan sesuai kehendak mata kita. Hal ini bahkan dilakukan tanpa menggerakkan kepala alias cuma mata yang aktif.
Lalu bagaimana jika ingin mengklik suatu menu? Caranya mudah, yakni dengan mencoba untuk fokus terhadap menu yang mau diklik tersebut atau dengan mengedipkan mata.
"Hanya dengan menatapnya secara fokus pun juga bisa. Karena bagi beberapa orang disabel, ada pula yang sangat sulit mengedipkan matanya. Jadi coba menatapnya saja dengan fokus, nanti software di komputer ini akan coba membaca kondisinya," jelas petugas tersebut.
Hebat bukan? Sayang, biaya yang harus dikeluarkan perangkat ini terbilang premium. Mulai dari USD 8.000 hingga USD 25.000, tergantung dari spesifikasi komputer yang ingin dibuat.
Qatar Assistive Technology Center sendiri membawa sejumlah perangkat unik lainnya untuk mendukung kalangan disabel bersentuhan dengan ICT. Mulai dari keyboard nyentrik dengan tombol-tombol besar dan berwarna, monitor pintar, hingga mouse yang mengusung desain joystick.
Perangkat yang ditemui di sela-sela event ITU Telecom World 2011 di Jenewa, Swiss itu bernama My Tobii. Alat ini berasal dari Swedia dan diperkenalkan oleh Qatar Assistive Technology Center (Mada).
Mada merupakan organisasi yang khusus membantu kalangan disabel untuk berinteraksi dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Dimana salah satu perangkat yang mereka gunakan adalah My Tobii
Perangkat ini sendiri pada awalnya diperuntukkan bagi mereka yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Namun untuk indera penglihatan masih berfungsi. Untuk itu dirancanglah komputer yang untuk menjalankannya hanya diperlukan tatapan mata.
Untuk mulai menggunakan My Tobii, pertama-tama user harus masuk ke aplikasi khusus untuk mengaktifkan software eye tracking. Setelah satu dua sentuhan, user pun diminta untuk menatap satu titik untuk merangsang refleks dan fokusnya.
Fase awal ini, pengguna yang disabel tentu masih belum bisa melakukannya sendiri. Namun harus dibantu orang lain.
"Fase ini bisa dibilang sebagai pemanasan untuk mengukur refleks mata kita terhadap suatu obyek," kata petugas Qatar Assistive Technology Center yang ditemui detikINET.
Setelah mata sudah pemanasan lalu software eye tracking di komputer layar sentuh ini pun sudah aktif. Kini saatnya untuk mencoba.
Percaya tidak percaya, pointer yang tampil di layar bergerak sesuai dengan keinginan user. Bisa ke kanan, kiri, atas, serta bawah, semuanya berjalan sesuai kehendak mata kita. Hal ini bahkan dilakukan tanpa menggerakkan kepala alias cuma mata yang aktif.
Lalu bagaimana jika ingin mengklik suatu menu? Caranya mudah, yakni dengan mencoba untuk fokus terhadap menu yang mau diklik tersebut atau dengan mengedipkan mata.
"Hanya dengan menatapnya secara fokus pun juga bisa. Karena bagi beberapa orang disabel, ada pula yang sangat sulit mengedipkan matanya. Jadi coba menatapnya saja dengan fokus, nanti software di komputer ini akan coba membaca kondisinya," jelas petugas tersebut.
Hebat bukan? Sayang, biaya yang harus dikeluarkan perangkat ini terbilang premium. Mulai dari USD 8.000 hingga USD 25.000, tergantung dari spesifikasi komputer yang ingin dibuat.
Qatar Assistive Technology Center sendiri membawa sejumlah perangkat unik lainnya untuk mendukung kalangan disabel bersentuhan dengan ICT. Mulai dari keyboard nyentrik dengan tombol-tombol besar dan berwarna, monitor pintar, hingga mouse yang mengusung desain joystick.
Sumber : Detik.com
0 Responses
Post a Comment